Kudongakkan kepala menuju langit malam ini. Ketika mataku tertuju padanya, seketika terbelalak atas karuniaNya. Tetiba kurasa kian tenang dan nyaman. Tak mau lepas dari pelukan gelap malam. Inginku temani malam sampai fajar menyapanya. Kulihat bulan sedikit murung ditengah pancaran purnamanya. Kutanya mengapa, namun bungkam seribu bahasa. Ingin sekali ku hibur, kuajak dia menari berkeliling dunia. Namun kau nun jauh disana. Tak mampu ku gapai dengan ratusan bahkan ribuan tangga. Gemerlap sendunya hanya mampu kupandang dari jauh. Ah apalah aku ini. Bagaimana bisa hanya seorang aku bermimpi menari dengan rembulan di atas sana. Aaah...