Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Gundah Rembulan

Kudongakkan kepala menuju langit malam ini. Ketika mataku tertuju padanya, seketika terbelalak atas karuniaNya. Tetiba kurasa kian tenang dan nyaman. Tak mau lepas dari pelukan gelap malam. Inginku temani malam sampai fajar menyapanya. Kulihat bulan sedikit murung ditengah pancaran purnamanya. Kutanya mengapa, namun bungkam seribu bahasa. Ingin sekali ku hibur, kuajak dia menari berkeliling dunia. Namun kau nun jauh disana. Tak mampu ku gapai dengan ratusan bahkan ribuan tangga. Gemerlap sendunya hanya mampu kupandang dari jauh. Ah apalah aku ini. Bagaimana bisa hanya seorang aku bermimpi menari dengan rembulan di atas sana. Aaah...

Selamat Jalan Kung

Bau anyir daging masih menyelimuti rumah kami. Disela ku berpikir, menggambarkan dalam tulisan betapa ramainya ibu-ibu rumpi di dapur. Para ibu yang bertugas memasak jatah makan satu RT setelah penyembelihan qurban. Kondisi simbah semakin melemah. Sekitar 2 minggu lalu kakung jatuh, dan membuat tulang paha atasnya retak. Pasca kejadian kondisinya kian menurun, sampai akhirnya H+1 idul adha, di hari Jumat, simbah dipanggil sang Maha Kuasa. Simbah kakung dikenal sebagai ahli kayu bangunan yang terkenal di jamannya dulu. Namanya terkenal sampai seantero kabupaten. Masalah pasang atap rumah yang nota bene banyak terdapat susunan kayu, perhitungan dan kualitas kayu yang bagus seperti apa, sampai cara pemasangannya, simbah ahlinya. Dibayanganku simbah kakung adalah sosok laki-laki yang tangguh, berparas tampan, dan sosok diidolakan. Andai bisa kuintip masa jayanya dulu, betapa gagahnya kakungku ini. Batas umurnya di dunia telah habis dengan usia yang panjang, hampir satu abad. Simbah ter