Bau anyir daging masih menyelimuti rumah kami. Disela ku berpikir, menggambarkan dalam tulisan betapa ramainya ibu-ibu rumpi di dapur. Para ibu yang bertugas memasak jatah makan satu RT setelah penyembelihan qurban. Kondisi simbah semakin melemah.
Sekitar 2 minggu lalu kakung jatuh, dan membuat tulang paha atasnya retak. Pasca kejadian kondisinya kian menurun, sampai akhirnya H+1 idul adha, di hari Jumat, simbah dipanggil sang Maha Kuasa.
Simbah kakung dikenal sebagai ahli kayu bangunan yang terkenal di jamannya dulu. Namanya terkenal sampai seantero kabupaten. Masalah pasang atap rumah yang nota bene banyak terdapat susunan kayu, perhitungan dan kualitas kayu yang bagus seperti apa, sampai cara pemasangannya, simbah ahlinya.
Dibayanganku simbah kakung adalah sosok laki-laki yang tangguh, berparas tampan, dan sosok diidolakan. Andai bisa kuintip masa jayanya dulu, betapa gagahnya kakungku ini.
Batas umurnya di dunia telah habis dengan usia yang panjang, hampir satu abad. Simbah termasuk orang yang jarang sakit, dan tidak pernah sakit parah sampai opname. Entah resep seperti apa yang membuat simbah tetap bugar sampai usia senja. Sudah seminggu, dan rasa sepi meminta paksa untuk terbiasa.
Selamat jalan mbah, maafkan cucumu yang sering gerutu, sering kurang sopan, atau sering menyakiti hatimu. Tenang disana ya mbah, semoga kelak kita dan keluarga lain berkumpul di surgaNya. Aamiin..
Komentar
Posting Komentar