Langsung ke konten utama

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar


Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar.




Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang sepertinya sedang melakukan observasi mengenai pertanian. Ditempat ini dilakukan sistem permakultur.



Pengertian umum dari permakultur sendiri adalah sebuah desain tatanan ekologi yang saling terhubung. Dari mulai tanah, tanaman, hewan, dan manusia. Tanah memerlukan pupuk dari kotoran hewan, hewan membutuhkan makanan dari rumput, dan manusia juga menjadi penghubung yang dibutuhkan dan membutuhkan unsur-unsur tadi.

Berbagai jenis tumbuhan ditanam dan dipupuk alami olahan dari kotoran sapi yang ada di sana.  Dari perahan susu sapi tersebut, dijadikan es krim susu sapi yang lezat. Sayangnya kami kesana sudah tutup. Padahal salah satu tujuanku kesana adalah untuk merasakan eskrim susu sapi yang katanya nikmat, tapi yasudahlah. Terdapat pula dua kolam ikan yang cukup lebar disana. Menambah unsur dalam susunan permakultur.

Kantin yang tersedia menawarkan menu makanan seperti ikan tuna dan pempek. Lezat. Kantin ini dipayungi pepohonan rindang di kanan-kirinya, sejuk sekali. Soal harga jangan khawatir, masih terjangkau untuk kalangan mahasiswa yang biasanya berkantong pas-pasan.


Daerah permakultur ini sangat luas, sayangnya ketika kami kesana tahun lalu wisata Lembah Hijau yang memiliki cukup banyak daya tarik tersendiri belum dekelola secara apik. Masih banyak fasilitas yang perlu diperbaiki untuk menarik lebih banyak wisatawan.

Tujuan saya mendapatkan es krim susu sapi belum terkabul, semoga lain hari lain kesempatan dapat kesini lagi. Dengan wajah baru yang lebih cantik tentunya, semoga. Selamat berwisata.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se