Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Untuk Sang Pertiwi

Seperti biasa, saat segala rutinitas pagi hari dirasa cukup, kuluangkan waktu untuk membuka media sosial. Masih terlalu dini saat aku digelitik oleh salah satu kicauan yang kutemukan tak lama setelah ku asik berselancar. “Baru bangun tidur serasa berada di jaman Orde Baru,” kira-kira seperti itulah yang ditangkap oleh pandanganku. Ya, hari ini baru saja utusan-utusan yang berpolemik di senayan mengetuk palu dimana hasilnya membuat dunia maya begitu bawel.  Pagi ini tampaknya aku sudah kenyang melahap berbagai jenis cacian yang terhidang dihadapanku. Sepertinya banyak orang yang memulai hari dengan kejengkelan. Ah ternyata tidak juga, masih ada yang membungkusnya dengan guyonan. Bahkan memang ia ber-guyon serius? Sungguh aku tak tahu. Aku teringat enam belas tahun lalu. Saat bulan ke lima di tahun itu mencatatkan perjalanan panjang dari para musuh negara. ‘Musuh’, karena mereka dibenci oleh para elit-elit yang merupakan musuh tersamarkan. Dimana mereka di cecar untuk dinikma

Isyarat dari The Crucible

Apa yang kita lakukan bukan untuk mengubah dunia, namun agar dunia tidak mengubah kita Inilah kalimat yang akan kita dapati ketika menyaksikan film The Crucible ( Silenced ) pada akhir kisahnya. Sebuah film yang mengangkat tentang kejahatan seksual di asrama anak-anak tuna wicara. Pada awalnya In Ho (Gong Yoo) yang merupakan guru pendatang di sekolah Jae Ae,  kota Gwangju, Korea Selatan, mendapati sesuatu yang janggal terhadap beberapa muridnya. Beberapa siswa tampak pendiam, seperti dihantui rasa takut. Disinilah awal kecurigaan In Ho terhadap kondisi anak didiknya. Sampai pada akhirnya saat pelajaran sekolah usai, ia melihat Yoo Ri (Jung In Seo) yang duduk di pintu jendela asrama. In Ho pun panik dan menyerukan Yoo Ri untuk turun. Yoo Ri yang tak menurutinya, membuat In Ho bergegas ke asrama. Namun pada saat menghampiri Yoo Ri, In Ho mendengar suara gaduh dari tempat pencucian pakaian. Betapa kagetnya ia ketika mendapati Yeon Doo (Kim Hyun Soo) salah satu murid sekolah yang

Lagu Tentang Hujan

Aku selalu bahagia, saat hujan turun.. Karena aku dapat mengenangmu.. Untukku sendiri.. Aku bisa tersenyum sepanjang hari.. Karena hujan pernah menahanmu disini... Entah siapa yang memanggil penggalan syair lama tersebut. Tersendak benakku olehnya. Hujan. Bau yang ia hadirkan pasca rintihannya ke bumi. Mengundang rasa teramat dalam bagi penikmatnya. Tidak terkecuali aku. Aku yang pernah terlibat dalam alunan gemercik yang ia ciptakan. Menikmati tetes-tetes yang haus akan aromanya. Ya, hujan selalu memberikan cerita. Entah itu berita duka ataupun cita. Aku tak selalu ingat kapan saja ia bermigrasi ke bumi. Namun aku selalu ingat bahwa hujan pernah menahanmu disini. Sebuah tempat penuh tawa.  Ah sudahlah, kulanjut berdendang saja dengan lagu ini..