Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Hey! Aku kangen.

Sepulang kerja di waktu yang sudah memasuki Isya, bukannya segera bebersih dan menunaikan kewajiban, aku malah tiduran. Kebiasaan kalo pulang ke rumah malem ya gitu, teparan dulu di depan tivi, kalo capeknya udah rada ilang baru deh bebersih dll. Waktu itu kutempelkan tangan tepat di atas jidat, lama sekali memang. Bapak tiba-tiba bilang "apa pusing, kog ditempelin gitu?" Aku ga pusing, cuman memang lagi ingin berpose begitu aja. Denger itu, mak deg hatiku. Sepele memang, tapi ngena. Bapak itu tipe cuek, jarang banget menunjukkan perhatian pada anak-anaknya. Tiba-tiba aku kangen masa kecilku dulu. Masa dimana aku masih lugu-lugunya, dimana aku belum mengenal yang namanya cinta. Hohoo.. Aku kangen digendong bapak. Dulu waktu usiaku belum genap 10th, setelah ketiduran di depan tivi, bapak sering menggendongku untuk diletakkan dengan nyaman di kamar tidurku. Tiba-tiba aku cemburu ketika ibu mulai sibuk dan menyerahkan segala sesuatunya pada kami bertiga, anak-anak

Ciptakan Kesempatanmu Sendiri

Sudah berapa banyak muslimah yang tidak diterima suatu perusahaan karena jilbabnya? Sudah berapa banyak muslimah diminta menanggalkan jilbabnya untuk sebuah pekerjaan? Sudah berapa banyak juga muslimah yang rela menanggalkan jilbabnya untuk mengejar karir dunianya? Ironis memang. Dilema pasti, ketika muncul godaan dan keadaan iman lagi surut.  Disamping itu banyak juga yang masih kuat imannya bingung mencari pekerjaan yang bisa menerima jilbabnya. Salut ketika aku menemukan foto di handphone ibu kemarin. Ada seorang ibu yang gigih sedang mengutak atik ban motor yang bocor. Beliau adalah seorang ibu dari 4 orang anak. Jilbab lebarnya sama sekali tidak membatasinya bergerak. Beliau ciptakan mata pencahariannya sendiri. Secara tidak langsung beliau menggebrak orang-orang yang bersuara sumbang tentang jilbab besar. Bukankah sudah jelas jika wanita muslimah yang berjilbab lebar tidak membatasi ruang geraknya? Ketika kesempatan itu susah untuk dicari, maka beliau ciptakan sendir

Move !

Seerat apapun aku mengikatnya, sepertinya tidak akan pernah cukup kuat. Selalu saja ada celah untuk lepas. Tapi maaf telah mengikat terlalu kencang. Maaf telah memaksa untuk tahu posisiku. Namun bukankah bunga akan mekar di saat waktu yang tepat? Waktu yang terkadang tak pernah kita sadari terlewat begitu saja. Seperti tiba-tiba rasanya, padahal jelas sudah tertulis skenario di baliknya. Setelah segala daya dikerahkan, ujungnya ya hanya bisa dipasrahkan semua. Bukankah skenarioNya lebih Maha Dahsyat daripada deretan film yang mengantongi award? Satu yang menjadi PR, jangan pernah larut dalam sedih. Apapun masalahnya, jangan biarkan dirimu rapuh terjebak dalam sebuah drama.  Bangkit dan tersenyumlah pada dunia. Masih banyak hal yang harus kamu selesaikan. Jangan pernah putuskan persahabatanmu. Bersikaplah baik sekalipun ada yang tak suka.  Akhir kata, hanya ucapan 'semangat' untuk kita. Untuk apapun yang sedang kamu rencana, untuk mengejar apa yang harus dik

Rindu?

Terlalu banyak rindu yang menumpuk, semakin bertumpuk hingga membludak membanjiri hati yang sebenarnya cukup luas jika hanya ditempati oleh satu nama saja. Terlalu berbahaya. Harus segera temukan suatu penetral entah bentuknya apa untuk bisa mengusir jauh banjir yang semakin lama mengendapkan racun yang mematikan itu.  Untuk apa selalu memupuk pohon yang bernama rindu namun mematikan untukmu?