Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Santi (2): Curhat

baca sebelumnya http://dodelias.blogspot.com/2012/03/salam-kenal-san.html Aku masih dalam proses pengerjaan Tugas Akhir. Tak heran jika aku jarang pulang ke rumah. Paling hanya satu dua hari dalam seminggu. Bersosialisasi pun hanya tetangga terdekat saja, apalagi dengan Santi anak pindahan itu. Berbulan-bulan aku hanya cukup tau ceritanya dari ibu. Beberapa kali kami saling tegur sapa, oh ini yang namanya Santi si anak pindahan yang sering diceritakan itu. Lambat laun dia mengenaliku juga. Kadang jika bertemu, aku mengajaknya bicara. Seperti bertanya, sudah makan apa belum? darimana? Dengan begitu aku bisa sedikit mengenali siapa Santi. Suatu sore aku sedang menguliti kacang di belakang rumah. Dengan langkah tergesa dan raut wajah gelisah, tiba-tiba gadis yang ternyata tidak begitu pendiam itu merapat ke posisi dudukku. Anak ini kenapa, pikirku. "Aku dituduh mencuri Desi mbak." "Lha ceritanya gimana kog bisa kamu yang dituduh?" "Mainan dia kan sama ka

Tour Brebes (2): Hawa Dingin Moga

Kami dan keluarga Lik Jum di Moga Sekitar jam sepuluh pagi kami siap untuk tujuan berikutnya, Moga. Moga adalah satu dari kecamatan yang ada di kota Brebes. Kami dipersilahkan mampir ke tempat tinggal salah satu saudara Mbadil. Kecamatan ini berada di daerah pegunungan dan kebun teh. Mbadil dan Ibam mengantarkan kami ke tempat Lik Jum, tante mereka. Dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam dari daerah Limbangan Wetan Brebes, rumah Mbadil. Jam menunjukkan empat sore, kami sudah berada di kawasan pegunungan dan kebun teh ini. Hawanya sejuk sekali, bisa dibilang dingin malah. Sekali lagi kami disambut senyum ramah dari keluarga Mbadil disini. Segera setelah sampai disana, teh hangat ditemani berbagai camilan disuguhkan. Terimakasih. Keluarga Mbadil menggelengkan kepala melihat kami berenambelas melakukan touring ke Brebes dengan berkendara motor. Rumah Lik Jum sangat dekat dengan kebun teh. Sore harinya beberapa dari kami dipandu salah satu sepupu Mbadil yang bernama Lia untuk

Tour Brebes (1): Akhirnya, Brebes

Sebelum hari keberangkatan Tour de Brebes, segala kebutuhan telah dipersiapkan sematang mungkin. Dari mulai kondisi fisik dan mental para bikers, kondisi motor yang kali ini harus tahan cobaan berkali-kali lipat dari biasanya, sampai briefing beberapa kali yang sengaja diadakan untuk list ulang dan memastikan semuanya sudah siap. Selain kami membawa bekal secukupnya untuk masing-masing orang, kami juga mempersiapkan perbekalan untuk tim. Seperti membeli chainlube, membawa pompa angin, obat-obatan, hingga bekal nasi untuk makan siang keberangkatan di jalan nanti. Sebisa mungkin biaya pengeluaran ditekan. Kami sangat antusias menunggu datangnya esok hari. Keberangkatan direncanakan jam tujuh pagi. Kali ini selisih dua jam dari rencana awal, jam karet. Doa restu orangtua menyertai keberangkatan kami pagi itu. Perjalanan ini bukan main-main. Normal waktu ketika naik bus saja dibutuhkan tujuh jam lamanya untuk sampai di kota yang terkenal dengan telur asin ini. Rombongan b