Langsung ke konten utama

Santi (2): Curhat

baca sebelumnya http://dodelias.blogspot.com/2012/03/salam-kenal-san.html

Aku masih dalam proses pengerjaan Tugas Akhir. Tak heran jika aku jarang pulang ke rumah. Paling hanya satu dua hari dalam seminggu. Bersosialisasi pun hanya tetangga terdekat saja, apalagi dengan Santi anak pindahan itu. Berbulan-bulan aku hanya cukup tau ceritanya dari ibu. Beberapa kali kami saling tegur sapa, oh ini yang namanya Santi si anak pindahan yang sering diceritakan itu. Lambat laun dia mengenaliku juga. Kadang jika bertemu, aku mengajaknya bicara. Seperti bertanya, sudah makan apa belum? darimana? Dengan begitu aku bisa sedikit mengenali siapa Santi.

Suatu sore aku sedang menguliti kacang di belakang rumah. Dengan langkah tergesa dan raut wajah gelisah, tiba-tiba gadis yang ternyata tidak begitu pendiam itu merapat ke posisi dudukku. Anak ini kenapa, pikirku.

"Aku dituduh mencuri Desi mbak."
"Lha ceritanya gimana kog bisa kamu yang dituduh?"
"Mainan dia kan sama kayak punyaku mbak, punya Desi tiba-tiba hilang mbak, trus dia nuduh punyaku ini miliknya. Padahal aku udah bilang ini milikku mbak. Trus dia marah sama aku mbak."

Aku mencoba menenangkannya. Aku belum tahu keadaan yang sebenarnya seperti apa. Yang aku tahu anak ini ketakutan dan menangis saat menceritakan kejadian tadi. Tak lama kemudian Dimas yang sepertinya sedang mencari sosok Santi menangkap kami berdua. Segera dia memanggilnya untuk pulang. Santi pun bangkit dan langsung pulang.

Sebenarnya dia cerita lebih dari itu. Setelah air mata tak lagi membanjiri pipinya, dia cerita tentang teman-temannya disini. Dia dan dua anak lainnya ibarat sebuah genk, dan seperti biasa ada kepala geng nya, ya si Desi itu. Desi tipikal anak yang manja, dia mau dua anak buah tadi menjemputnya jika mau berangkat sekolah. Jika sekali saja tak dijemput marahlah dia. Jika ada yang membuatnya kesal, segera dia membombarbir keadaan dan menghasut teman sekelasnya untuk jangan menemani orang yang mengganggunya itu. Dan Santi salah satu korbannya.

Setelah dia bercerita panjang lebar, pikiranku melayang sepuluhan tahun yang lalu. Dimana aku tergabung dengan salah satu genk di SD, aku salah satu anak buahnya. Rasanya jadi anak buah itu ya seperti pesuruh, harus taat dengan bos yang waktu itu dialah anak terkaya diantara kami, anak buahnya. Genk kami bubar ketika tahun-tahun terakhir di Sekolah Dasar. Setelah itu aku lebih mandiri, berani menjadi diri sendiri, tak gentar lagi dengan istilah kepala genk yang kaya raya itu. Sore itu Santi mengingatkan kenangan masa kecilku.

baca selanjutnya http://dodelias.blogspot.com/2013/07/gosip-soal-santi.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se