Aku akan terus belajar arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Bahagia jelas bukan berarti melulu banyak harta dan kekuasaan yang didapatkan. Bahagia adalah rasa nyaman yang membuat diri kita semangat melakukan sesuatu. Bahagia adalah alat terapi meluruskan urat-urat tegang di tubuh manusia. Bahagia adalah salah satu cara meremajakan dan menyayangi diri kita agar hidup lebih lama.
Kebahagiaan kecil yang aku rasakan bersama mereka.
Adik-adik SKBS
Organisai BEM FSSR UNS memiliki sekolah non formal bagi anak-anak SD di daerah Mojosongo bernama Sekolah Kampoeng Bhakti Saseru. Ada kakak-kakak pendamping yang sengaja dilantik untuk pendampingan belajar anak-anak. Sebelum pendampingan, kakak-kakak pendamping ini dibekali dengan training khusus untuk menyikapi perilaku anak-anak. Sayangnya aku bukan termasuk kakak pendamping. Aku hanya beberapa kali ikut mendampingi mereka, aku biasanya ada disana jika sedang dibutuhkan tenaga ekstra mengangkut adik-adik ketika ada acara diluar.
Aku bukanlah orang yang mudah dekat dengan anak-anak. Tak mudah bagiku berbaur begitu saja dengan anak-anak. Sulit rasanya mengambil hati anak-anak, apalagi anak yang memiliki keunikan tersendiri. Seperti ketika mereka didekati malah menjauh, acuh dengan orang dewasa yang mengajak mereka ngobrol, memilih bermain sendiri, tidak suka bermain dengan teman yang lain, bahkan ketika mereka merasa tidak nyaman langsung membentak-bentak orang tanpa memahami kalau dia harus sopan dengan yang lebih tua. Susah mendapatkan hati mereka. Tapi sekali sudah mendapatkan hati mereka, rasanya itu tak bisa dibayar dengan apapun.
Masih teringat saat aku baru sampai di parkiran bawah ketika ikut Sekolah Kampoeng Bhakti Saseru BEM dahulu. Beberapa anak-anak antusias sekali memanggil namaku. Kaget. Aku baru beberapa kali bertemu mereka, itu pun pertemuan dilakukan hanya setiap satu minggu sekali. Sungguh tak disangka jika mereka begitu cepat menghapal namaku. Sebaliknya, aku masih terbata - bata mengeja nama mereka. Dipertemuan yang lain, aku menjadi salah satu orang yang mengantarkan mereka saat mengikuti acara di UNS dengan sepeda motor. Jauh hari sebelumya, sempat ada yang berpesan mau dibonceng sama Mbak Rezki. Aku tidak tahu jika kehadiranku disana yang hanya sebentar bisa meninggalkan kesan pada mereka. Senang sekali rasanya, terimakasih adik-adik SKBS. Aku merindukan kalian.
Alvin
Salah satu adik dari teman seorganisasiku dahulu bernama Alvin, dia baru saja masuk SD waktu itu. Adik Deady itu mempunyai semangat yang ekstra, lincah dan usil dengan orang lain. Dengan caranya, berkali-kali aku ditolak mendekatinya. Tapi suatu ketika dia pernah luluh juga denganku. Dia sudah mau senyum jika bertemu denganku, mau didekati dan menjawab pertanyaan-pertanyaanku.
Tubuhnya yang mungil aku gendong muter-muter beberapa kali putaran. Kebahagiaan tersendiri ketika dia tersenyum dan tertawa lepas jika di dekatku. Kami jarang bertemu, karena memang Alvin diajak kakaknya ke kampus jika hanya ada acara yang pas untuknya, seperti outbond dengan anak-anak SKBS. Terakhir kali ketika disuruh menebak namaku, dia lupa. Walaupun mungkin sampai saat ini dia masih lupa dengan namaku, aku sudah cukup bahagia jika dia mau mendengarku dan tertawa bersamaku waktu itu dan nanti jika kami bertemu lagi. Hai Alvin, ini Mbak Rezki, bukan Mbak Bungsu.
Beruntunglah kamu yang bisa selalu merasakan kebahagiaan tulus dan bisa berbagi kebahagiaan kepada orang lain setiap hari.
Komentar
Posting Komentar