sebelumnya http://dodelias.blogspot.com/2013/07/gosip-soal-santi.html
Sekarang Santi benar-benar menjadi perhatian khusus masyarakat di desa. Aku sempat berkeinginan ikut meluruskan keadaan, setidaknya menyadarkan budhenya bahwa Santi disini hanya dititipkan, untuk dirawat dan dibesarkan oleh kasih sayang ibu keduanya. Tapi apa dayaku, aku heran entah kenapa orang-orang memilih malas berhubungan dengan budhenya yang seperti preman itu. Memang, aku juga sempat mendegar cerita jika budhenya itu punya teman preman yang terkenal se Kabupaten. Siapa yang berani padanya akan kena imbasnya. Hah, apa iya seperti itu.
Beberapa kali dan beberapa orang sudah berusaha mengingatkan budhenya Santi untuk berubah. Jangan memperlakukan anak seperti itu. Cara itu cukup berhasil. Si budhe tak lagi membentak-bentak, Santi menjadi gadis cilik periang kembali, Santi juga diberi makan dan tak pernah tidur di luar rumah lagi. Tapi hal itu tak bertahan lama, budhenya kembali kumat. Ternyata budhenya itu orang yang hanya kapok lombok. Jika sudah tak terasa pedasnya dia akan kembali mursal, melampiaskan semuanya pada Santi.
Gosip terbaru lebih mengejutkan, Santi sekarang tukang nyolong. Dia diduga mencuri uang 50.000 yang tergeletak di kamar temannya waktu main petak umpet. Lucunya saat diinterogasi, Santi mengakuinya dan mengatakan akan mengganti uang itu dengan cara mencicil. Selain itu ada lagi orang yang menangkap basah Santi membawa kabur kotak penyimpanan uang di toko saat keadaan cukup lengang.
Sebagian orang menyalahkan Santi yang sekarang jadi anak nakal, sebagian lain prihatin dan menyayangkan Santi yang polos itu sudah berani mencuri. Membayangkan saat naluri anak ingin jajan dan tidak diberi uang. Dengan pikiran secepat kilat ya kesempatan mencurilah yang mungkin terlintas dibenaknya. Kalau sudah begini, sekarang siapa yang pantas disalahkan?
selanjutnya http://dodelias.blogspot.com/2014/08/good-bye.html
Sekarang Santi benar-benar menjadi perhatian khusus masyarakat di desa. Aku sempat berkeinginan ikut meluruskan keadaan, setidaknya menyadarkan budhenya bahwa Santi disini hanya dititipkan, untuk dirawat dan dibesarkan oleh kasih sayang ibu keduanya. Tapi apa dayaku, aku heran entah kenapa orang-orang memilih malas berhubungan dengan budhenya yang seperti preman itu. Memang, aku juga sempat mendegar cerita jika budhenya itu punya teman preman yang terkenal se Kabupaten. Siapa yang berani padanya akan kena imbasnya. Hah, apa iya seperti itu.
Beberapa kali dan beberapa orang sudah berusaha mengingatkan budhenya Santi untuk berubah. Jangan memperlakukan anak seperti itu. Cara itu cukup berhasil. Si budhe tak lagi membentak-bentak, Santi menjadi gadis cilik periang kembali, Santi juga diberi makan dan tak pernah tidur di luar rumah lagi. Tapi hal itu tak bertahan lama, budhenya kembali kumat. Ternyata budhenya itu orang yang hanya kapok lombok. Jika sudah tak terasa pedasnya dia akan kembali mursal, melampiaskan semuanya pada Santi.
Gosip terbaru lebih mengejutkan, Santi sekarang tukang nyolong. Dia diduga mencuri uang 50.000 yang tergeletak di kamar temannya waktu main petak umpet. Lucunya saat diinterogasi, Santi mengakuinya dan mengatakan akan mengganti uang itu dengan cara mencicil. Selain itu ada lagi orang yang menangkap basah Santi membawa kabur kotak penyimpanan uang di toko saat keadaan cukup lengang.
Sebagian orang menyalahkan Santi yang sekarang jadi anak nakal, sebagian lain prihatin dan menyayangkan Santi yang polos itu sudah berani mencuri. Membayangkan saat naluri anak ingin jajan dan tidak diberi uang. Dengan pikiran secepat kilat ya kesempatan mencurilah yang mungkin terlintas dibenaknya. Kalau sudah begini, sekarang siapa yang pantas disalahkan?
selanjutnya http://dodelias.blogspot.com/2014/08/good-bye.html
Komentar
Posting Komentar