Langsung ke konten utama

Santi (3): Gosip

baca sebelumnya http://dodelias.blogspot.com/2012/09/santi-curhat.html

Semakin hari minggu bulan gosip beredar tidak jelas saja soal Santi. Ada yang bilang budhenya sudah mulai kasar dengan gadis kecil itu, dibentak-bentak sampai tetangga sekitar terganggu. Karna seringnya dibentak dengan suara yang menggelegar, tetangga terdekatnya yang sedang sakit jantung sering kumat bahkan pernah opnam di Rumah Sakit beberapa hari. Ada lagi katanya Santi itu anak pembangkang, belum gosip soal Santi dipukuli dan jarang diberi makan oleh budhenya itu.

Katanya ibuku dicurhati sama tetangga sebelah, mengenai bentakan-bentakan yang dilontarkan ke Santi itu benar adanya. Tiap mendengarnya, salah satu jantung keluarganya itu dag dig dug tidak karuhan. Antara sedih dan tak bisa berbuat apa-apa. Memang benar budhenya itu terkenal temperamen. Jika suaminya di rumah saja hanya membisu melihat istrinya yang sering berulah.

Aku pernah melihat secara langsung sikap temperamennya. Waktu itu aku sedang jajan di warung depan rumahnya, warung sebelum dia pindah di pinggiran sungai. Lagi asiknya bergurau, tanpa aba-aba dia membanting gelas plastik ke tembok yang masih penuh berisi air. Dengan intonasi cukup tinggi dia bilang ke anaknya, "udah dibilangin kalo habis dipake itu dikembalikan Dim.." Seketika Dimas memungut gelas plastik itu dan menaruhnya di dapur tanpa perlawanan dan sepatah kata pun. Mungkin karna Dimas sudah terbiasa diperlakukan "disiplin" oleh ibunya. Cuman masalah sekecil itu saja dia berlagak seperti preman pasar dan tak peduli banyak anak yang sedang menyaksikan adegan tersebut. Hal itu menguatkan dugaanku jika Santi dibentak-bentak dan diperlakukan kasar itu benar. Warga tetangga berempati dengan kondisi Santi karena perlakuan budhenya yang tidak baik padanya.

Santi kadang tak diberi makan oleh budhenya. Jika ditawari makan oleh tetangga termasuk ibuku, dia tidak pernah menolak. Alhasil bentakan lagi yang diterima oleh Santi. Dia dilarang makan di rumah tetangga. Setelah itu para tetangga takut memberinya makan lagi, dan beberapa dengan diam-diam tetap memberikan makan padanya.

Belum lagi jika urusan budhenya entah kelayapan kemana sampai malam hari, mengajak Dimas pula, ditambah kuncinya dibawa pergi. Dia tak pernah menggubris keadaan Santi. Pernah beberapa kali Santi tidur di rumah tetangga karena pintu rumah budhenya itu terkunci. Akhirnya dia kena semprot lagi, dan rumah yang sempat diinapi itu juga enggan berbaik hati menerima Santi untuk tidur disana dengan alasan takut budhenya menyakiti Santi lagi.

Saat aku di rumah, ibu bercerita sempat melihat Santi dipukuli. Dengan berlinangan air mata, beliau menceritakan secara detail kronologinya. Suatu hari Santi disuruh pulang, tetapi dia masih asik bermain dengan teman-temannya. Setelah beberapa waktu kemudian budhenya menyeret tubuh mungil itu dan dengan mursalnya memukuli Santi menggunakan batang singkong yang masih komplit dengan geriginya. Alangkah memarnya tubuh genduk. Aku melongo prihatin melihat ibuku bercerita dengan membayangkan betapa kejernya tangisan Santi. Dimas yang menjadi kakak sekaligus teman bermain sepertinya sudah sekongkol dengan ibunya.

baca selanjutnya http://dodelias.blogspot.com/2013/05/a-little-robber.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se