Kenapa aku tidak bisa
mengontrolnya? Kenapa aku selalu memikirkan hal yang malah membuatku tambah
sakit? Kenapa aku tak bisa menghentikan semua pikiran yang meracau ini? Kenapa
sampai detik ini belum ada satu titik terang didepan sana? Kenapa? Sudah banyak
waktu terbuang, aku juga mencoba
menerima kenyataan. Sebisa mungkin aku sabar menghadapi masalah yang datang
silih berganti. tapi kali ini penuh prasangka, seperti mengurai beberapa
kumpulan benang kusut. Satu saja susah, apalagi lebih.
Otakku berpikir lebih keras
kali ini. “Ini bukan masalah sepele," batinku. Kali ini tidak penting
pihak mana yang salah atau yang pertama kali menyulut api. Yang terpenting
adalah meluruskan semuanya, jangan sampai miss understanding ini berkelanjutan
dan akhirnya menjadi segunung penyesalan. Hal ini sangat mungkin berimbas bagi pribadiku,
mengganggu. Sangat tidak baik memendam hal yang harusnya dikeluarkan, termasuk
memendam perasaan. Ya, itu semua pilihanmu.
Hati ini masih berkecamuk, ingin bergerak tapi selalu terbelit tali yang tak berujung. Seperti memikul beban di pundak yang tak kunjung berkurang. Dimana bagianku yang salah? Otakku kembali bekerja, dan hasilnya tetap sama seperti itu. Tak ada tanda-tanda titik penerang yang sangat aku butuhkan, yang selama ini kutunggu. Hanya lamunan.
Aku ingat pernah meminjam buku
dari yang berjudul “Setengah Kosong Setengah Isi." Buku ini sebenarnya
sudah semester lalu kupinjam, tapi belum juga kelar aku membacanya. Ku ambil
buku kisah inspiratif itu. Buku yang berisi kumpulan kisah penuh dengan hikmah.
Mulailah kubaca dengan teknik loncat-loncat, kuresapi tiap kalimat yang
mengandung makna. Baru saja sebentar membaca, ada kalimat yang sepertinya cocok
dengan keadaanku saat ini.
Kalimat itu berbunyi “Ketika kita
memandang permasalahan dan beban itu berasal dari diri kita, justru pada saat
itu sebenarnya kitalah yang sedang bermasalah.”
Sedangkan pepatah Cina
mengatakan, “Daripada mengutuki kegelapan lebih baik ambil sebatang lilin dan
nyalakan.”
Aku hanya tersenyum kecil. Aku
menyadari itu. Mungkin memang akulah yang sedang bermasalah.
Belum ada jawaban pasti dari ‘usahaku' selama ini. Tapi aku yakin, kelak akan
berhasil menyalakan lilinku sendiri untuk menerangi celah gelap dalam diri.
Komentar
Posting Komentar