Aku menyusuri jalanan dengan
sisa-sisa abu vulkanik Kelud yang belum juga hilang setelah hujan diturunkan
untuk menyapunya berkali-kali. Sepatu yang dibeli sampai kuyup malam lampau,
aku memakainya dengan bangga. Hari itu aku berdandan cantik dan anggun minimalis.
Sayang, sang idola yang aku cari tak juga nampak batang hidungnya di pagi yang
cerah itu.
Tanpa menghiraukan pikiranku yang
saat itu kacau, aku terus melangkahkan kakiku ke depan. Berharap menemukan
'aku' kembali padaku. Inspirasi yang aku cari disuatu tempat gagal aku
dapatkan. Terlalu berat rasanya isi kepala ini. Rasa lelah pun cepat datang
ketika pikiran sedang kacau seperti sekarang. Sudah bulan Maret. Sudah
berkepala dua. Sudah seharusnya tak lagi meminta. Yang seharusnya tak manja.
Pikiran-pikiran yang meracau pun sepertinya sangat paham kapan mereka harus
datang menghampiriku.
Langkahku mulai gontai, sekuat
tenaga aku jaga agar jangan sampai terjatuh dalam bayangan hitam itu. Kosong.
Pikiran ini mati, atau lebih tepatnya buntu. Semakin aku mendramatisirnya,
semakin aku menjadi artis di kisah drama sedih ala sinetron
beratus-ratus episode. Hidup memang panggung sandiwara, tapi pilihan
tetap harus diambil. Menjadi artis utama-kah? Artis pendukung-kah? Figuran-kah? Semua
tinggal pilih. Keputusan ada ditangan masing-masing setiap orang. Ya,
kalau ngomong memang yang paling mudah.
Awasi jeritan hati yang selama
ini menuntunmu. Yang aku tahu, perasaan hati paling dasar tak pernah salah.
Temukan dasar hati, dia tak akan pernah berbohong padamu. Aku yakin dia selalu
membisikkan hal positif pada sumber pikiran di bagian atas sana. Itu yang
sebenarnya mampu mengalahkan aura negatif tubuh kita. Itulah yang harusnya
menuntun kita melakukan banyak hal bermanfaat dengan segala kemampuan yang
dimiliki.
Aku berbicara hati yang paling
dasar, dia tak mungkin bohong. Beda ceritanya jika hati yang setengah-setengah
sudah teracuni virus mematikan. Kaki akan selalu didorong untuk melangkah ke
hal-hal egois dan berefek kepanjangan. Hati yang bervirus mengatakan bahwa
dirinya selalu benar, bahkan ketika dia melakukan kesalahan yang fatal
sekalipun. Bervirus-kah? Jika iya,
berarti memang harus segera Instal ulang. Begitulah, Dasar hati!
Komentar
Posting Komentar