Langsung ke konten utama

Dasar Hati!


Aku menyusuri jalanan dengan sisa-sisa abu vulkanik Kelud yang belum juga hilang setelah hujan diturunkan untuk menyapunya berkali-kali. Sepatu yang dibeli sampai kuyup malam lampau, aku memakainya dengan bangga. Hari itu aku berdandan cantik dan anggun minimalis. Sayang, sang idola yang aku cari tak juga nampak batang hidungnya di pagi yang cerah itu. 

Tanpa menghiraukan pikiranku yang saat itu kacau, aku terus melangkahkan kakiku ke depan. Berharap menemukan 'aku' kembali padaku. Inspirasi yang aku cari disuatu tempat gagal aku dapatkan. Terlalu berat rasanya isi kepala ini. Rasa lelah pun cepat datang ketika pikiran sedang kacau seperti sekarang. Sudah bulan Maret. Sudah berkepala dua. Sudah seharusnya tak lagi meminta. Yang seharusnya tak manja. Pikiran-pikiran yang meracau pun sepertinya sangat paham kapan mereka harus datang menghampiriku. 

Langkahku mulai gontai, sekuat tenaga aku jaga agar jangan sampai terjatuh dalam bayangan hitam itu. Kosong. Pikiran ini mati, atau lebih tepatnya buntu. Semakin aku mendramatisirnya, semakin aku menjadi artis di kisah drama sedih ala sinetron beratus-ratus episode. Hidup memang panggung sandiwara, tapi pilihan tetap harus diambil. Menjadi artis utama-kah? Artis pendukung-kah? Figuran-kah? Semua tinggal pilih. Keputusan ada ditangan masing-masing setiap orang. Ya, kalau ngomong memang yang paling mudah. 

Awasi jeritan hati yang selama ini menuntunmu. Yang aku tahu, perasaan hati paling dasar tak pernah salah. Temukan dasar hati, dia tak akan pernah berbohong padamu. Aku yakin dia selalu membisikkan hal positif pada sumber pikiran di bagian atas sana. Itu yang sebenarnya mampu mengalahkan aura negatif tubuh kita. Itulah yang harusnya menuntun kita melakukan banyak hal bermanfaat dengan segala kemampuan yang dimiliki. 

Aku berbicara hati yang paling dasar, dia tak mungkin bohong. Beda ceritanya jika hati yang setengah-setengah sudah teracuni virus mematikan. Kaki akan selalu didorong untuk melangkah ke hal-hal egois dan berefek kepanjangan. Hati yang bervirus mengatakan bahwa dirinya selalu benar, bahkan ketika dia melakukan kesalahan yang fatal sekalipun. Bervirus-kah? Jika iya, berarti memang harus segera Instal ulang. Begitulah, Dasar hati!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se