Dia itu... obat pengusir sepi di relung hati. Imajinya bersatu dengan angan indah. Saling berpadu membentuk formasi bintang yang paling benderang di angkasa raya sana. Tanpa hitungan pasti, dia usil menggoreskan warnanya untuk melengkapi koleksi pigmen yang sebenarnya tak kan pernah ada habisnya. Bersamanya, begitu banyak keajaiban yang datang dan tak terbayar dengan milyaran dolar AS pun.
Dia itu prajurit siap mati, berdiri dibarisan paling depan terutama saat keadaan sedang mencekam. Dia yang akan mengulurkan tangannya untuk segera merengkuhku ke hangat pelukannya. Alat penampung segala kesal dan amarah yang meledak bak bom waktu. Tak hanya ada saat bahagia mendera. Penyusup ulung persoalan dan pasti meminjamkan tangannya untuk membantu meluruskan tali yang hampir tak bisa diketahui mana ujung pangkalnya. Dia itu mesin filter yang cukup ampuh.
Aku menyayanginya. Maafkan aku pernah mengecewakanmu. Stay close don't go, right?
Dia itu prajurit siap mati, berdiri dibarisan paling depan terutama saat keadaan sedang mencekam. Dia yang akan mengulurkan tangannya untuk segera merengkuhku ke hangat pelukannya. Alat penampung segala kesal dan amarah yang meledak bak bom waktu. Tak hanya ada saat bahagia mendera. Penyusup ulung persoalan dan pasti meminjamkan tangannya untuk membantu meluruskan tali yang hampir tak bisa diketahui mana ujung pangkalnya. Dia itu mesin filter yang cukup ampuh.
Aku menyayanginya. Maafkan aku pernah mengecewakanmu. Stay close don't go, right?
Komentar
Posting Komentar