Langsung ke konten utama

Oktober Ceria

Alhamdulillahirobbila'lamiin. Ucap syukur yang tak henti aku panjatkan pada Nya setelah akhirnya perjuangan yang cukup panjang, melelahkan, juga menyenangkan ini terlewati. Terimakasih ibu, bapak, dan adik-adik atas kepercayaan serta doanya. Seseorang yang sedang duduk manis disana, para sahabat tercinta yang dijuluki ibu-ibu pengajian, dan teman-teman DKV semuanya. Juga kepada  mbak cuil dan emy yang sering aku repotkan, terimakasih atas waktunya mau membantu selama proses pengerjaan Tugas Akhir ini. Alhamdulillah satu tahap sudah dilalui, tidak hanya berpikir senang-senang lagi. Semangat maju ke depan, semoga akan ada jalan dalam setiap kesulitan. Aamiin. Sekali lagi terimakasih untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih :)

Kondisi kamar ala kapal pecah. Hampir dua minggu didatangi tamu dengan kondisi seperti diatas sudahlah biasa. Tak ada yang protes karenanya.

Saat memilih baju untuk display Tugas Akhir.

Kegaduhan pasukan DKV di rumah makan.

Situasi saat mendekor.

Nita berkacamata. Noe berhitam-hitam. Bugil peace peace.

Hai, Nita.

Segenap personel Ngaban.

Kejutan kecil-kecilan untuk Bugil. 28 Oktober. Sumpah Pemuda dan Ujian TA.

Pet War

Pasca diuji.

Mengenakan produk Rumah Batik Adi Busana.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se