Pernahkan kamu mendaki Gunung Api Purba di Yogyakarta? Gunung yang mempunyai nama asli Gunung Nglanggeran ini berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul. Nama Nglanggeran berasal dari kata Planggaran yang mempunyai makna setiap ada perilaku jahat pasti tertangkap/ketahuan. Ada juga yang menuturkan Gunung Nglanggeran berasal dari kata Langgeng artinya desa yang Aman dan Tentram. Gunung Nglanggeran merupakan gunung api purba yang pernah aktif puluhan juta tahun lalu. Terletak di kawasan karst Baturagung, gunung yang tersusun oleh material vulkanik tua ini memiliki dua puncak yakni puncak barat dan puncak timur.
Ada banyak mitos seputar Gunung Api Purba. Mulai dari pegunungan Nglanggeran dilingkari Naga Besar yang memiliki kesaktian menyembuhkan segala bentuk macam penyakit, saat melakukan kesenian Wayang Kulit dalang dilarang membelakangi Gunung Nglanggeran, dan zona utara Gunung Nglanggeran tidak boleh menyelenggarakan kesenian wayang kulit. Ada juga kepercayaan mengenai Dusun Tlogo Mardidho yang ada di Puncak Nglanggeran hanya boleh dihuni oleh 7 kepala keluarga. Jika kepala keluarga yang tinggal di dusun ini kurang atau lebih maka akan terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Hal ini bisa dilihat dengan keberadaan makam di Puncak Nglanggeran. Oleh karena itu, jika anak-anak mereka sudah berkeluarga maka keluarga baru tersebut harus meninggalkan Dusun Tlogo Mardhido.
Disamping sejarah dan mitos yang beredar, Gunung Api Purba tetap saja menyuguhkan tampilan alam eksotis dengan menjamahnya. Banyak deretan pegunungan disekeliling gunung ini, salah satunya bukit 5 jari, dinamakan 5 jari karena bentuknya yang menyerupai jari. Gunung Api Purba mungkin lebih pantas dikatakan bukit karena hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 1 jam untuk sudah sampai di puncaknya. Bagi kamu yang ingin melatih fisik sebelum mendaki gunung-gunung besar, sangat disarankan untuk menjajal medan bukit satu ini. Meskipun terhitung hanya sebuah bukit, Gunung Api Purba memiliki 5 pos untuk kemudian sampai di puncak. Setiap pos memeiliki view bagus, kamu bisa hanya sekedar bersantai dan berfoto disetiap posnya. Tak hanya mendaki, disini kamu juga bisa mendirikan tenda bermalam untuk menyaksikan langsung matahari yang masih malu-malu di ufuk timur. Dan senja juga akan nampak indah di saat akan tenggelamnya hari. Jika kamu berminat, disarankan untuk mendaki saat langit bersinar terang, bukan pada musim penghujan.
Wisatawan yang datang juga dari berbagai usia, tak hanya orang muda, nyatanya ada adik-adik kecil, ibu-ibu dan bapak-bapak paruh baya sanggup melewati tantangan yang cukup menguras tenaga ini. Untuk arah menuju Gunung Api Purba disarankan lewat jalur besar arah dari Wonosari atau kota Yogyakarta saja, karena menurut pengalaman ketika menuju desa Nglanggeran dengan jalan pintas melewati pegunungan dan desa-desa pedalaman, medan yang dilewati cukup terjal dan panjang, ada juga jalan setapak dan jembatan kayu cukup curam yang hanya bisa dilewati satu motor. Mungkin juga tidak ada masalah bagi kamu yang suka berpetualang.
Tiket masuknya sangat terjangkau.
Tiket : Rp. 3.000 (siang); Rp. 5.000 (malam)
Paket Tracking (minimal 3 orang): Rp. 25.000 /orang
Demikian sedikit informasi dari Gunung Api Purba atau Gunung Nglanggeran, semoga bermanfaat. Happy travelling.
Ada banyak mitos seputar Gunung Api Purba. Mulai dari pegunungan Nglanggeran dilingkari Naga Besar yang memiliki kesaktian menyembuhkan segala bentuk macam penyakit, saat melakukan kesenian Wayang Kulit dalang dilarang membelakangi Gunung Nglanggeran, dan zona utara Gunung Nglanggeran tidak boleh menyelenggarakan kesenian wayang kulit. Ada juga kepercayaan mengenai Dusun Tlogo Mardidho yang ada di Puncak Nglanggeran hanya boleh dihuni oleh 7 kepala keluarga. Jika kepala keluarga yang tinggal di dusun ini kurang atau lebih maka akan terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Hal ini bisa dilihat dengan keberadaan makam di Puncak Nglanggeran. Oleh karena itu, jika anak-anak mereka sudah berkeluarga maka keluarga baru tersebut harus meninggalkan Dusun Tlogo Mardhido.
Disamping sejarah dan mitos yang beredar, Gunung Api Purba tetap saja menyuguhkan tampilan alam eksotis dengan menjamahnya. Banyak deretan pegunungan disekeliling gunung ini, salah satunya bukit 5 jari, dinamakan 5 jari karena bentuknya yang menyerupai jari. Gunung Api Purba mungkin lebih pantas dikatakan bukit karena hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 1 jam untuk sudah sampai di puncaknya. Bagi kamu yang ingin melatih fisik sebelum mendaki gunung-gunung besar, sangat disarankan untuk menjajal medan bukit satu ini. Meskipun terhitung hanya sebuah bukit, Gunung Api Purba memiliki 5 pos untuk kemudian sampai di puncak. Setiap pos memeiliki view bagus, kamu bisa hanya sekedar bersantai dan berfoto disetiap posnya. Tak hanya mendaki, disini kamu juga bisa mendirikan tenda bermalam untuk menyaksikan langsung matahari yang masih malu-malu di ufuk timur. Dan senja juga akan nampak indah di saat akan tenggelamnya hari. Jika kamu berminat, disarankan untuk mendaki saat langit bersinar terang, bukan pada musim penghujan.
Wisatawan yang datang juga dari berbagai usia, tak hanya orang muda, nyatanya ada adik-adik kecil, ibu-ibu dan bapak-bapak paruh baya sanggup melewati tantangan yang cukup menguras tenaga ini. Untuk arah menuju Gunung Api Purba disarankan lewat jalur besar arah dari Wonosari atau kota Yogyakarta saja, karena menurut pengalaman ketika menuju desa Nglanggeran dengan jalan pintas melewati pegunungan dan desa-desa pedalaman, medan yang dilewati cukup terjal dan panjang, ada juga jalan setapak dan jembatan kayu cukup curam yang hanya bisa dilewati satu motor. Mungkin juga tidak ada masalah bagi kamu yang suka berpetualang.
Tiket masuknya sangat terjangkau.
Tiket : Rp. 3.000 (siang); Rp. 5.000 (malam)
Paket Tracking (minimal 3 orang): Rp. 25.000 /orang
Demikian sedikit informasi dari Gunung Api Purba atau Gunung Nglanggeran, semoga bermanfaat. Happy travelling.
jian, gunung kidul ki janjane akeh obyek wisata alam. tapi aduh arep mrono e..
BalasHapustapi emang keren2 sih :)
nice info.
Bener banget, masih banyak wisata alam yang belum tak kunjungi..
Hapus