Kota Surakarta atau Solo pada awalnya merupakan wilayah kerajaan
Mataram. Makanya kini terdapat banyak situs bersejarah peninggalan
Kerajaan Mataram di Surakarta. Keraton Kasunanan Surakarta masih ramai
dikunjungi wisatawan baik lokal maupun wisatawan mancanegara. Waktu itu,
aku dan Nita mengunjungi keraton Solo dengan tujuan mengambil gambar
interior dan eksterior keraton untuk memenuhi tugas fotografi diawal
semester.
Jika kamu mau berkunjung masuk ke Keraton Solo, disarankan memakai sepatu, jangan memakai sandal jepit. Jika kamu memakai sandal, kamu akan diminta abdi dalem yang ada untuk melepasnya, istilahnya nyeker. Jik menilik ke dalam keraton, terdapat patung-patung, museum yang cukup luas, pendopo, dan beberapa lokasi yang tidak boleh wisatawan kunjungi. Ada garis pembatas dimana pengunjung boleh berkeliling, tidak semua seluk beluk keraton dapat leluasa pengunjung jelajahi.
Disini dapat kita pelajari petilasan dan beberapa peninggalan jaman Keraton masih berjaya dahulu kala. Jika kamu mau berfoto di dalam ruangan, tidak diperbolehkan menggunakan flash kamera. Ada juga di ruangan tertentu kamu sama sekali tidak diperbolehkan mengambil gambar. Jika nekat, mungkin ada konsekuensi yang harus ditanggung, entah dapat dilihat ataupun tidak.
Banyak mitos yang beredar tentang Keraton Kasunanan Surakarta ini. Percaya atau tidak, kita tetap harus turut melestarikan sejarah warisan nenek moyang, jangan sampai rusak apalagi karena tangan kita sendiri. Untuk tarif masuk, kalau belum berubah sekitar Rp 12.000 per orang. Selamat menikmati bau sejarah
*fotografer oleh Insannita Muthi'ah Syamdani
Jika kamu mau berkunjung masuk ke Keraton Solo, disarankan memakai sepatu, jangan memakai sandal jepit. Jika kamu memakai sandal, kamu akan diminta abdi dalem yang ada untuk melepasnya, istilahnya nyeker. Jik menilik ke dalam keraton, terdapat patung-patung, museum yang cukup luas, pendopo, dan beberapa lokasi yang tidak boleh wisatawan kunjungi. Ada garis pembatas dimana pengunjung boleh berkeliling, tidak semua seluk beluk keraton dapat leluasa pengunjung jelajahi.
Disini dapat kita pelajari petilasan dan beberapa peninggalan jaman Keraton masih berjaya dahulu kala. Jika kamu mau berfoto di dalam ruangan, tidak diperbolehkan menggunakan flash kamera. Ada juga di ruangan tertentu kamu sama sekali tidak diperbolehkan mengambil gambar. Jika nekat, mungkin ada konsekuensi yang harus ditanggung, entah dapat dilihat ataupun tidak.
Banyak mitos yang beredar tentang Keraton Kasunanan Surakarta ini. Percaya atau tidak, kita tetap harus turut melestarikan sejarah warisan nenek moyang, jangan sampai rusak apalagi karena tangan kita sendiri. Untuk tarif masuk, kalau belum berubah sekitar Rp 12.000 per orang. Selamat menikmati bau sejarah
*fotografer oleh Insannita Muthi'ah Syamdani
Komentar
Posting Komentar