Lebih dari sekali ku reset programmu. Meskipun tak begitu handal, jemariku gatal mengutak atik ketika dirimu mulai lesu, tak bugar seperti biasa. Aku selalu bersedia menjadi tukang sampai kau kembali mau menuliskan tinta emas yang selalu kau banggakan.
Kutanya mengapa kau sering tetiba kehilangan keseimbangan emas seperti sekarang? Dengan mudahnya kau butakan warnaku, sayang. Apa yang kulihat merah, kau cetak dengan hijau pudar. Meski demikian, akulah yang memilihmu, akulah pemilik ragamu.
Walau tak semenarik dulu dan keseimbangan emasmu yang sering terguncang, aku tetap di sampingmu. Takkan kubiarkan empat tahun yang sudah terlewati dengan storyboard apik sang pencipta, mengikis kebanggaan yang akan selalu melekat pada dirimu.
*terinspirasi dari printer yang menemani sejak awal kuliah
Kutanya mengapa kau sering tetiba kehilangan keseimbangan emas seperti sekarang? Dengan mudahnya kau butakan warnaku, sayang. Apa yang kulihat merah, kau cetak dengan hijau pudar. Meski demikian, akulah yang memilihmu, akulah pemilik ragamu.
Walau tak semenarik dulu dan keseimbangan emasmu yang sering terguncang, aku tetap di sampingmu. Takkan kubiarkan empat tahun yang sudah terlewati dengan storyboard apik sang pencipta, mengikis kebanggaan yang akan selalu melekat pada dirimu.
*terinspirasi dari printer yang menemani sejak awal kuliah
Komentar
Posting Komentar