Cerita ini sudah ada sejak 2013 September. Aku akan menulis beberapa potongan sketsa cerita yang sedikit banyak ingat dan lupa. Waktu itu aku dan Mbadil sedang menjalani magang di Kota Bandung, tepatnya di Ideaimaji Advertising. Kami cukup dekat dengan beberapa karyawan disana, seperti Teh Dewi, Teh Hafiz (art director kami yang kami panggil dengan sebutan "teh") dan Mas Deden.
Suatu ketika, aku, Mbadil, dan Teh Dewi berencana ke Trans Studio Mall yang letaknya berdampingan dengan Trans Studio Bandung. Karena harga tiket yag cukup mahal, kami hanya bisa berpoto di depan Trans Studio saja. Sedih juga, namun kami berencana untuk kesana lagi di lain kesempatan. Di Mall ini sedikit banyak kami, aku dan Mbadil membandingkan mall-mall yang ada di Solo.
|
Salah satu interior yang cukup mencenangkan buatku. Totalitas. |
Setelah masuk dan berkeliling Mall, kami menuju Ciwalk Bandung. Kami tempuh jalanan Kota Bandung dengan sepeda motor. Sesampainya disana, kami berkeliling sebentar di Cihampelas Walk itu. Setelah cuci mata, kami bergegas mencari tempat makan karena perut sudah mulai meraung kelaparan. Teh Dewi mengajak kami makan di Mujigae, salah satu makanan ala Korea di Cihampelas Walk.
Di depan Mujigae, kami disambut ramah mbak-mbak "anyeonghaseyo" digital depan pintu. Malam itu ramai pengunjung, kami hanya bisa berdiri mengantri di depan dengan melihat-lihat list menu yang sudah tersedia. Beberapa waktu kemudian ada juga tempat duduk yang kosong, kami segera masuk dan memesan dengan teknologi digital yang dihadirkan permanen tiap meja. Teteh yang mengajarkan kami, sekaligus memesankan menu. Selesai mengutak atik menu digital, ada pramusaji yang memastikan pesanan kami dan segera dihidangkan di atas meja.
Sudah hampir dua tahun, saking lamanya aku lupa menu apa yang dulu dipesan, ini beberapa menu yang tersedia dalam tab menu. Selain fasilitas digital menu, kamu juga bisa request lagu yang ingin didengarkan, tentunya lagu-lagu korea. Ada juga space nonton film, waktu itu sedang ditayangkan Running Man di layar yang cukup besar untuk memanjakan pengunjung. Tak hanya itu, kamu bisa berpoto dengan frame yang bisa kamu pilih sendiri dan otomatis ditampilkan di layar lainnya. Kamu juga bisa langsung mengirim poto tersebut ke alamat emailmu. Sudah canggih ya disini, ya maklum saja di desa belum ada yang seperti ini. Mungkin sudah banyak teknologi seperti ini di kota untuk memudahkan pengunjungnya. Mujigae bisa jadi salah satu tempat makan buat kamu yang terutama pecinta kuliner korea.
|
Beberapa menu makanan yang yang lupa namanya. |
|
Sembari menunggu, pelanggan bebas bermain dengan tab yang disediakan di masing-masing meja. |
Kami melahap habis makanan yang dihidangkan. Terimakasih Teteh telah mengajak kami jalan-jalan. Semoga kami bisa main ke Bandung lagi ya, bisa jalan-jalan lagi. Aamiin.
|
(dari kiri) Teh Dewi, Mbadil, dan aku.
|
*fotografer oleh Nani Adilla Haqi a.k.a Mbadil
Komentar
Posting Komentar