Langsung ke konten utama

Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Bulan suci Ramadhan datang beberapa hari lagi. Bulan penuh berkah disambut seluruh umat islam disegala penjuru dunia. Banyak kejadian tak terlupakan beberapa tahun lalu ketika masanya mencari tanda tangan penceramah kultum bakda salat witir. Seru sekali waktu itu. Rindu akan suasana masa kecil yang cukup jomplang dengan dunia anak sekarang.

Sekitar H-3 ini ada kejadian yang cukup heboh di rumah. Adikku yang bungsu dikabarkan adu jotos dengan anak pak lurah yang notabene teman sepermainan. Walaupun masih duduk di kelas 6, adikku berpawakan jumbo dan tubuhnya melebihi kedua kakaknya. Cukup dengan sekali hantam saja aku bisa ambruk dibuatnya.

Heboh memang, bukan perkelahian antar saudara, dia pertama kali beradegan adu jotos dengan temannya. Pasca insiden pemukulan anak pak lurah, Leo bungkam dan enggan berkomentar atau bahkan setidaknya bercerita bagaimana kronologi kejadiannya. Ibu bilang bahwasanya sebentar lagi akan datang bulan puasa, apa iya malah ada marah-marahan dengan orang lain. Leo tetap saja diam.

Ada beberapa orang yang melerai mereka. Salah satunya tetangga dekat yang rumahnya sebelah kanan pas rumah kami. Adik pertamaku menghubunginya, menanyakan hal apa yang sedang terjadi antara Leo dan anak pak lurah itu.

Jawabannya simple, mereka berdua awalnya hanya main-main tapi kemudian terpancing emosi dan adu jotos pun tak terelakkan. Urusan siapa yang memancing atau memukul dulu masih menjadi misteri. Aksi 'keren' itu menjadi tidak keren karena setelah beberapa jotosan melayang di wajah satu sama lain mereka berdua nangis menderu-deru. Hahaha, baru saja mau bilang adik saya sudah gedhe, e ternyata endingnya nangis juga.

Hari berikutnya Leo demam. Setelah memukul anak pak lurah dia jatuh sakit. Ada apa ini? Jangan-jangan.

Suatu malam, tetanggaku mengatakan bahwa Leo sudah baikan dengan anak pak lurah itu. Mereka saling memaafkan dan lengkap dengan adegan pelukan juga. Bu lurah bingung, "ada apa to ini?." Lah, ternyata ibu dari korban jotosan Leo tidak menahu soal aksi pemukulan anaknya. Setelah itu, ibu menjelaskan kronologi yang sudah cukup gamblang pada Bu lurah. "Oalaah.." tawa bahak disusul kemudian.

Leo dan Bakat pun berdamai di hari pas sebelum puasa. Alhamdulillah. Kejadian Pra puasa yang cukup  lucu dan menggemaskan tahun ini. Marhaban Ya Ramadhan. Bismillah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se