Langsung ke konten utama

Menyelaraskan

Terimakasih telah membiarkan tubuh dan pikiranmu lelah untukku dua hari ini. Terimakasih atas setiap cerita hingga kerisauanmu yang sempat dibagi. Terimakasih telah menjadi kakak yang amat bijak, kakak yang mengarahkan kemana aku harus melangkah demi kebaikan yang sekarang dipandang "lebay". Mendobrak setiap ketakutan yang selalu menjadi momok menyeramkan meskipun hanya dengan membayangkan saja.

Terimakasih telah mendengarkan cerita-cerita risauku. Terimakasih telah mengajarkan tentang apa itu semesta. Apa itu memposisikan diri pada porsinya. Bukan ha
nya untuk semata menyenangkan orang lain dan menghancurkan diri sendiri, atau hanya stuck di tempat. Terimakasih atas waktu yang kau bagi begitu saja untukku. Atas setiap keseriusanmu menanggapi keluh abstrakku. Atas pembelajaran alam dan keterhubungan satu dengan yang lainnya. Sampai pada ujung 'bahwa tidak ada yang kebetulan'.

Aku percaya apa yang kamu alami, goncangan yang sudah kamu lewati lebih dari dahsyat. Mendobrak dirimu sendiri untuk keluar tanpa ada lagi kekang. Dan aku butuh waktu untuk memperbaiki dan memulai menyelami diriku sendiri. Apa sebenarnya hal yang aku cari. Tujuan hidup yang didambakan seorang Rezki. Keluar dari kotak pemetaan yang terus saja mengintai dengan lolongan ketakutan. Aku masih berjalan, sedikit berlari, dan terjatuh untuk merasakan 'aku'. Aku yang malah sering menomor duakan diriku, aku yang masih saja goyah dan cengeng jika dihadapkan pada sebuah konflik. Belum menemukan warna yang menjadi identitasku.

Mau kabur saja rasanya untuk terus mengetahui betapa berharganya aku. Seberapa dunia membutuhkanku. Seberapa tinggi puncak yang bisa aku daki. Sampai sekokoh apa aku untuk menghadapi dunia nyata. Seberapa besar semesta mendukungku, atau malah menolak mentah-mentah "rencana apik" ku. Begitu kompleks untuk tahu semua hal di dunia. Namun aku yakin, jika niat kita baik, dimulai dan dijalani dengan kebaikan pula, maka hasil akhirnya pun insyaAllah baik pula.
Ujian kian datang silih berganti. Semesta akan melihat bagaimana kita memposisikan peran diri menyikapi hal yang ada didepan sana. Bagaimana kita mampu membaca tanda, hingga akhirnya memutuskan untuk 'ya' atau 'tidak'.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se