Langsung ke konten utama

Self Reminder

"Kalo kita (para lelaki) dihadapkan dengan seorang wanita berpenampilan seksi dan membuat kita berimaji lalu salah siapa yang awalnya mengundang?"
Dingin mencekam, datang diiringi derasnya hujan sore ini. Belum selesai saat aku memikirkan kasus-kasus pelecehan seksual yang sedang marak dan terkesan berlebihan ditayangkan di televisi. Tidak mereda malah banyak muncul kasus baru seperti 'mencontek' kasus lama yang belum saja usai. Ironis.

Kalo berdasar dengan hal di awal tadi, berarti setiap keadaan yang kurang menghormati atau melecehkan martabat perempuan itu ya salah perempuan itu sendiri. Salah siapa memakai baju yang mengundang, salah siapa menontonkan lekuk tubuh dengan gratisan pada 'kami'. Bukan salah kami dong kalo setelah itu kami bereaksi?

Maraknya kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan dewasa ini memang dari beberapa faktor, namun tak bisa dipungkiri bahwa hal diatas lah salah satunya. Miris mendengar, melihat, dan membaca kasus-kasus yang menyangkut perempuan di Indonesia khususnya. Tak hanya di perkotaan saja, di pedesaan pun ada saja permasalahan pelecehan seksual dan pemerkosaan.

Sebenarnya apa yang salah dengan kasus ini? Siapa yang salah dan siapa yang harus bertanggung jawab atas setiap kasus pelecehan dewasa? Orangtua kah? Kita (perempuan) kah yang menjalani? Atau siapa?
Jalan tengahnya bagi kita para wanita adalah menjadi kuat, menjaga diri untuk tidak lagi dilecehkan. Dengan apa? Salah satunya dengan jaga sikap, merubah cara berpakaian, dan cara bergaul juga harus diperhatikan. Kita harus pintar menempatkan diri dan jangan biarkan mereka para lelaki mempermainkan dan bahkan menjerumuskan kita. Dengan status 'komitmen' tidak terus kita tunduk patuh dengan pasangan (dalam hal yang tidak baik). Bentengi diri lebih kuat dari sebelumnya. Terkecuali memang sudah berstatus suami-istri, itu pun jika memberatkan salah satu pihak juga harus dibicarakan dengan sesama. 

Kenapa sibuk menyalahkan? Berkaca pada diri adalah hal yang paling ampuh untuk membenahi. Jika kita tidak membenahi diri, bagaimana bisa kita membenahi lingkungan sekitar?
Jangan biarkan kebebasan dari orang tua membuatmu lalai dalam bergaul. Mau dong jadi agen perubahan? Kita awali dari diri sendiri, dan dari hal-hal kecil yang kerap kali diabaikan. #selfreminder

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se