Langsung ke konten utama

Lagi Lagi

Hai, rindu. Petang namun tak gelap sempurna. Sosok bola putih bercahaya terang malam itu. Purnama paripurna. Hanya satu yang disayangkan, ini kelu, menambah rindu.

Tak ada yang namanya permisi untuk rindu. Tak ada ikatan waktu dan tempat untuknya. Dia datang dan pergi sesukanya. Mengintai pikiran dan hati manusia.

Rindu lelehkan bekunya es batu. Rindu menghalusinasikan waktu yang berjalan menjadi begitu lamban.

Rindu mengundang senyum, menyuguhkan kenangan, hingga luberan mata air di pipi. Sesak dada yang tak tertahankan menambah drama saat rindu sedang melanda.

Ketika dirundungnya, hati terkadang tak sadar secara penuh. Pun pikiran. Hal-hal sepele sangat mudah menambah keadaan semakin runyam saja. Memancing emosi. Sensitif. Ada-ada saja.

Rindu kian menjalar, merangsang manusia menjadi pecandu. Hanya dari hal sederhana melihat album penuh kenangan. Mengingat momen kebersamaan yang tak bisa dibeli dengan apapun. Mengingat apa yang seharusnya tidak diingat. Membuka lembaran memori yang harusnya tidak dibuka lagi.

Rindu mengalahkan kebencian. Mampu menjadi anastesi luka yang pernah ada. Rindu adalah salah satu ramuan yang ampuh untuk melumpuhkan pertahanan diri.

"Rindu akan mengendap seperti endapan kopi yang tidak pernah diminum."

Terkadang rindu mengenyangkan tanpa harus diisi.

Rindu mungkin sama seperti semesta malam ini. Saat mata lekat ke atas langit. Mampu melihat namun tidak untuk diraih.

Rindu mungkin seperti gelap yang menantikan cahaya, ya setidaknya cahaya dari lilin, memberikan sedikit cahaya untuk menunjukkan jalan dan sedikit menghangatkan.

Rindu menawarkan kebahagiaan semu saat kenangan indah yang muncul di permukaan. Namun tak jarang secara bersamaan menyuguhkan kegelisahan setelah otak menyeting sedemikian rupa di alam bawah sadar sana.

Yah, tawaran manakah yang akan kamu ambil untuk Rindu? Sudahkah menemukan penawarnya? Membiarkan atau memupuknya itu pilihan kamu. Apapun itu bersiaplah untuk menerima apapun kenyataan di depan sana. Yakin bahwa rencana Nya lebih indah dari rencana kita yang hanya sebagai hamba. Namun jangan salahkan rindu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se