Langsung ke konten utama

Good Vibes

Hiburan oleh Kidungan
Sekitar pukul 9 malam yang cukup hening, bisa dibilang sejuk, karena suhu ruangan tidak dingin tidak pula sumuk seperti biasanya. Karena sedang tidak ada tanggungan yang mendesak, saya putuskan malam ini untuk membersihkan file-file kurang penting di laptop, mulai dari folder "PHOTOS" Menyortir foto-foto lama yang blur, gelap, bahkan rusak. Banyak foto hanya di paste begitu saja sebelum dipilih mana yang kualitasnya bagus. Folder pertama yang dibuka bernama "SOSMA SEMANGGI" dan berikut isinya.
Kutemukan isi folder ini adalah sebuah acara Bakti Sosial Ramadhan UNS Berbagi UNS Peduli pada hari Rabu, 15 Agustus 2012. Bakti sosial diselenggarakan di desa Kenteng RT 2 dan RT 6 RW VII, Semanggi, Pasar Kliwon. Beberapa acara diantaranya Sembako Murah, Pengobatan Gratis, Outbound, dan Hiburan oleh Kidungan. Didukung oleh Universitas Sebelas Maret dan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Kedokteran. Saya, Tabung, dan Mbadil mewakili BEM Fakultas Sastra dan Seni Rupa (yang sekarang sudah dipisah menjadi Fakultas Seni Rupa dan Desain dengan Fakultas Ilmu Budaya).

Membuka album lama = membuka kenangan lama. Kembali mengulang bahagia karena saya turut serta meramaikan acara Bakti Sosial 2014 silam. Tugasku berkeliling di berbagai spot Baksos, merekam momen berbagi dengan warga Semanggi. Cukup banyak yang terlibat untuk acara Baksos hari itu, banyak Mahasiswa UNS dari berbagai jurusan maupun fakultas berkumpul untuk menyukseskan acara di bulan Ramadhan 4 tahun lalu.











Sambutan hangat dari warga sekitar memberikan banyak energi positif bagi kami. Energi positifnya kembali merasuk dibenak saya ketika kembali membuka dokumentasi ini. Apalagi saat melihat rekahan senyum dan tawa bahagia dari anak-anak dan orangtua yang hadir dalam acara Baksos.









Satu persatu foto kubuka lagi dan lagi, dengan sendirinya ia ceritakan rentetan acara setengah windu yang lalu. Banyak senyum dan tawa yang berkembang disana. Berbaur dan menyatu. Kami lepaskan baju jurusan dan jabatan untuk melebur bersama membangun sebuah chemistry alam. Banyak sekali orang yang baru saya kenal. Jika kamu tanya nama orang-orang disini, hanya ada beberapa saja yang mampu saya ingat namanya.

Mbak Lia. Satu-satunya yang menghadap ke kamera.
Kaget, ada beberapa foto yang saya tak asing lagi dengan parasnya, wajah yang familiar. Ya! Saya sangat yakin itu dia. Satu partner kerja ketika masih sama-sama di Zavenia. Saya baru sadar pernah satu lokasi dengan mbak Lia pada Agustus 2012 sebelum akhirnya dipertemukan kembali di tahun 2016. Cukup mengejutkan ketika melihatnya ada di salah satu album foto lama saya. Kami sempat berjodoh waktu itu, dan kembali berjodoh di tahun ini meskipun hanya beberapa minggu saja. Kita pernah berjodoh.

Tak dipungkiri bahwasanya setiap yang pernah berorganisasi pasti merindukan kebersamaan. Kenangan-kenangan konyol yang berubah manis acap kali diingat, saling bergandeng tangan dan menyelesaikan permasalahan, suka duka tangis dan drama menjadi bumbu sedap yang mungkin tidak bisa dirasakan kembali.

Bahagia adalah ketika manusia bermanfaat bagi manusia yang lain, saling berbagi tanpa dicurangi.
Hidup Mahasiswa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s