Langsung ke konten utama

Gunung Sepikul Sukoharjo

foto bersama suami (Dec 2018)


Alam selalu menawarkan keistimewaan. Kenapa harus pergi jauh untuk mencari kebahagiaan jika disekitar masih banyak kebahagiaan yang dihidangkan? Oke oke, ukuran kebahagiaan setiap orang berbeda.

Next Destination. Tempat wisata yang hijau, masih jarang dikunjungi dan mumer. Tempat ketiga yang kami rencanakan di weekend selepas jam kerja adalah Gunung Sepikul. No no no, Bukit Sepikul lebih tepatnya.


Bukit Sepikul terletak di daerah kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Sekitar 30-45 menit dari pusat kota Sukoharjo. Tenaang, Google Map cukup bisa diandalkan untuk mencari tempat ini. 

tetep hati-hati ya kalo mau foto di pinggir-pinggir gini


Bukit Sepikul terletak di Kelurahan Tiyaran, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Bukit Sepikul adalah salah satu dari pegunungan batu yang melintang dari Wonogiri sampai Sukoharjo. Disebut Gunung Sepikul karena 2 gunung bersebelahan seperti pikulan. Konon, dahulu kala bukit ini pernah dijadikan tempat shooting Wiro Sableng.

Dengan bantuan Google Map dan bertanya pada warga sekitar, kami sampai juga di lereng bukit Sepikul. Pas tanya ke adek penjaga parkir, hanya butuh waktu 5 menit untuk mencapai puncak. "Ah kecil" pikir kami. (5 menit mungkin untuk profesional pendaki yang naiknya lari-lari. Kenyataannya sekitar 15-20 menit) Baru 2 menit kaki mendaki, aku, Mbak Wida, dan Mbak Martha sudah ngos-ngosan. Maklum, kami jarang yang namanya berolahraga. Disepertiga perjalanan, aku baru tersadar bahwa henfon tertinggal di dasbor motor. Dhuaaarrr. Baiklah, langsung saja kakiku lari untuk menuruni bukit dan seketika naik lagi. Fuh.

Ada 2 jalur pendakian untuk mencapai puncak, kami memilih jalur yang melewati Watu Giring. Apasih Watu Giring itu? Watu Giring ternyata semacam tebing batu yang dulunya sering diambil warga untuk mengganjal bangunan rumah.


maafkan karna foto yang gelap karena kami sudah beranjak petang saat mendaki




Yap, sekitar 15 menit kemudian kami sampai puncak. Bertiga melewati jalan setapak yang hanya dibantu oleh empring atau bambu, bebatuan terjal dan jalan-jalan yang hanya dibantu oleh pepohonan yang ada. But anyway, perjuangan sore itu terbayar ketika sampai di puncak. Alhamdulillaah. Berhari-hari hujan datang membasahi bumi, sore itu hanya mendung saja yang terlihat. Kami puas dan bahagia. Indah.





Namanya Mbak Indri. Kenalan baru

Karena hari semakin gelap, kami terpaksa harus segera turun dengan setengah hati karena kurang puas berfoto. Selain semakin gelap, kamu harus berhati-hati untuk menuruni bukit ini apalagi di musim penghujan, karena jalannya cukup licin.


Sesampainya di bawah setelah berbincang dengan bapak parkir yang tadi belum ada, kami langsung pulang. Di perjalanan pulang dengan sisa mendungnya, wajah langit senja memerah, layaknya melambaikan tangan untuk salam perpisahan.


Alhamdulillaah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s