Langsung ke konten utama

Sawang Sinawang


Umur segini masih gini-gini aja, dia udah nikah, punya anak, banyak yang dicapai di umur segitu. 

Kamu pernah dengar istilah 'sawang sinawang'? Sawang sinawang hampir mirip dengan istilah 'rumput tetangga lebih hijau'. Menurut wikipedia 'Sawang sinawang' (bahasa Indonesia: memandang dipandang/saling memandang) adalah sebuah ungkapan bahasa Jawa tentang perilaku membanding-bandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain. Pepatah ini mengandung ajaran untuk tidak membanding-bandingkan kehidupan seseorang dengan orang lain, karena apa yang dipandang belum tentu seindah atau semudah yang tampak.

Bab sawang sinawang ini lebih terasa dengan adanya peran media sosial. Media sosial menjadi salah satu sarana yang membuat pandangan tentang orang lain lebih 'wah' semakin mudah dirasakan. Sangat memungkinkan sekali seseorang cepat merasa insecure dengan hanya melihat postingan dari orang lain.

Dari media sosial sebenarnya kita diharapkan bisa menggunakannya dengan bijak, memilah mana yang baik untuk kita dan meng-eliminasi mana saja yang bisa membawa pengaruh buruk untuk kita. Ya, tentu masing-masing kita memiliki tingkat terpengaruh dan sensitifitas yang berbeda. Contoh, ada teman yang upload momen bahagia tanpa ada niat jahat atau membuat iri kepada siapapun, tetapi ada juga yang menerimanya berbeda dan berujung nyinyir misalnya. Jika tingkat sensitifitasnya begitu, kita harus ambil sikap, misalnya untuk tidak kepo, di hide postingannya atau unfollow jika kamu merasa sangat tidak nyaman dan meresahkan.

Merasa insecure dan terus membanding-bandingkan diri dengan orang lain tidak ada habisnya. Terkadang kita lupa bahwa masing-masing punya proses hidup sendiri, punya up and downnya, punya waktunya sendiri untuk ini dan itu. Tetapi balik lagi kepada tiap individu menyikapi sosmed bagaimana, ambil manfaatnya atau malah banyak yang jadi toxic?

Setiap orang memiliki watak dan sikap sendiri-sendiri, punya perspektifnya sendiri akan sesuatu. Jika kita punya prinsip dan bisa menghargai diri sendiri, hidup pasti lebih tenang untuk dijalani tanpa mengharap apresiasi dari orang lain.

Membandingkan diri dengan yang lain bisa membuatmu tertantang untuk menjadi lebih baik, dan sebaliknya bisa juga membuat seseorang insecure tak ada ujung. Itu semua kita yang bisa handle untuk stay insecure atau move on memilih untuk yang berpengaruh baik saja.

Selama kita hidup, sawang sinawang pasti akan terus berdampingan dimanapun kita berada. Stop comparing yourself. Banyakin bersyukur, dan ingat setiap kita itu berharga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Batik Adi Busana Bekonang

Halo pecinta batik, destinasi kali ini akan membawamu dikenalkan dengan industri batik tulis yang berada di daerah Bekonang, kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Sedikit bercerita sejarah bahwa diera 1950-an hingga 1980-an daerah Bekonang dikenal sebagai salah satu pusat batik tulis Jawa Tengah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terutama setelah munculnya industri batik printing dan cap ditahun 1990-an para perajin batik tulis mulai gulung tikar. Salah satu industri yang masih berjaya hingga sekarang adalah Rumah Batik Adi Busana, industri ini mampu bertahan sejak tahun 1970-an lalu. Selain berbentuk rumah dan toko, Rumah Batik Adi Busana dirancang lengkap dengan proses produksinya yang berada di halaman belakang rumah. Mulai dari proses molani sampai penjemuran kain setelah dicuci bersih dari sisa malam yang menempel. Belum lama ini Rumah Batik Adi Busana menambah proses produksi dengan alat cap. Dilihat dari waktu pengerjaan, jelas batik cap lebih cepat daripada batik

Sentra Boneka Sayati Bandung

Sentra Boneka Sayati Bandung, salah satu tempat yang mungkin sudah tak asing lagi bagi mereka pencinta boneka di daerah Bandung. Saat berada di Kota Kembang ini aku berkesempatan mengunjungi salah satu sentra pembuatan boneka yang terletak di daerah Sayati. Sebelumnya, kami (aku dan Mbadil) banyak mencari informasi mengenai dimana saja tempat pengrajin boneka di Kota Bandung. Dua tempat yang direkomendasikan salah satu karyawan tempat kami magang adalah daerah Sayati dan Cibadak. Pada akhirnya, diputuskanlah Sentra Boneka Sayati Bandung yang menjadi destinasi kami berburu mainan lucu ini. Daerah Sayati dapat dibilang dekat dengan tempat yang kami singgahi selama magang. Hanya berjarak lima kilometer dari terminal Leuwi Panjang, kalian sudah dapat menemukan Sentra Boneka Sayati Bandung. Tampak dari depan kaca rumah Baru beberapa meter dari jalan raya, suasana kampung pengrajin boneka sudah begitu terasa. Deretan rumah memajang boneka-boneka lucu kreasi warga setempat. Se

Solo wae ~ Lembah Hijau Karanganyar

Bersama Simbah, dan Putri, bertiga bermain ke wisata Lembah Hijau yang sempat menjadi perbincangan di kampus beberapa waktu lalu. Seorang teman mengatakan, berfoto saat senja tiba viewnya bagus, ada kolam renang juga, tempat makan yang tidak biasa dan masih berbaur alam. Seperti apasih Lembah Hijau itu? Penasaran. Setelah menghadiri wisuda, dari ujung Universitas Muhammadiyah Surakarta, kami menuju Lembah Hijau yang terletak di Karanganyar. Setelah beberapa kali salah jalan, kami temukan juga wisata Lembah Hijau. Di pintu masuk terlihat tidak begitu ramai, tidak nampak tempat wisata malah. Hanya terlihat taman kecil dan gedung besar seperti pabrik yang kosong mlompong. Usai memarkir motor di depan gedung tersebut, kami masuk tanpa permisi. Entah memang masuk tidak dipungut biaya atau loket sudah tutup karena kami tiba sore hari. Semakin masuk ke dalam, kami menyusuri rintipan tanaman berpot besar memanjang menuju lokasi utama. Waktu itu kami bertemu dengan rombongan mahasiswa yang s